BULAN SYAWAL


Bulan Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Islam. Bulan ini memiliki makna yang penting bagi umat Muslim, terutama karena di dalamnya terdapat hari raya Idul Fitri yang biasa disebut juga sebagai Hari Raya Lebaran.

Hari raya Idul Fitri adalah hari besar yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai tanda berakhirnya bulan puasa Ramadan. Bulan Syawal juga menjadi bulan yang istimewa karena di dalamnya terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti puasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri.

Bulan Syawal juga dianggap sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan rahmat Allah SWT, sehingga banyak umat Muslim yang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan ini. Makna Bulan Syawal, oleh karena itu, adalah kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Muslim untuk memperbanyak amalan-amalan baik dan beribadah dengan sungguh-sungguh sebagai tanda syukur atas segala nikmat-Nya.

Baca lebih lanjut

Idul Fitri Sebuah Makna


Idul Fitri adalah salah satu perayaan besar dalam agama Islam yang biasa juga disebut sebagai Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Secara harfiah, Idul Fitri berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari kata “Idul” yang berarti hari raya atau hari besar dan “Fitri” yang berarti suci atau murni. Jadi, secara keseluruhan Idul Fitri memiliki makna hari raya yang suci atau murni.

Makna yang lebih dalam dari Idul Fitri adalah sebagai momen penyucian diri dari segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. Hal ini dilakukan dengan cara berpuasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadan dan melaksanakan ibadah yang lebih intensif seperti shalat malam dan membaca Al-Quran.

Baca lebih lanjut

Sekilas Tentang Puasa Ramadhan


Menurut sejarah puasa Ramadhan ditetapkan sebagai ibadah wajib pada tahun kedua setelah hijrah atau tahun 624 Masehi. Pada saat itu, umat Muslim masih berada di kota Madinah dan puasa Ramadhan ditetapkan sebagai pengganti puasa Asyura yang diadakan oleh umat Yahudi pada saat itu.

Puasa Ramadan sendiri merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan diwajibkan bagi setiap umat Muslim yang sudah baligh dan berakal. Puasa Ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh setiap tahunnya pada bulan Ramadhan, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah.

Baca lebih lanjut

TAWAKAL Dalam Aktifitas


Dalam Islam, tawakkal adalah salah satu prinsip yang sangat penting. Tawakkal merupakan kepercayaan dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan seseorang adalah atas kehendak Allah SWT dan bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya yang benar-benar berkuasa atas segala sesuatu. Tawakkal juga merupakan prinsip yang menyatakan bahwa seseorang harus menyerahkan segala hal kepada Allah SWT dan tidak terlalu bergantung pada kemampuan atau kekuatan pribadi.

Dalam ajaran Islam, tawakkal merupakan prinsip yang penting karena dianggap dapat membantu seseorang dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Dengan tawakkal, seseorang diharapkan dapat menerima apa yang terjadi dengan ikhlas dan pasrah, dan tidak terlalu cemas atau khawatir terhadap masa depan. Tawakkal juga dianggap dapat membantu seseorang dalam menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan damai.

Tujuan dari tawakkal adalah untuk membantu seseorang dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Dengan tawakkal, seseorang diharapkan dapat menerima apa yang terjadi dengan ikhlas dan pasrah, dan tidak terlalu cemas atau khawatir terhadap masa depan. Tawakkal juga dianggap dapat membantu seseorang dalam menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan damai.

Tawakkal adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti “menitipkan” atau “menyerahkan” sesuatu kepada seseorang atau sesuatu yang lebih tinggi. Istilah ini sering digunakan dalam konteks kepercayaan kepada Tuhan atau kekuatan yang lebih besar dan menerima apa yang terjadi dengan ikhlas dan pasrah.

Berikut ini adalah beberapa pengertian tawakkal menurut para ahli:

  1. Menurut Al-Ghazali, tawakkal adalah kepercayaan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan menerima apa yang terjadi dengan ikhlas dan pasrah.
  2. Menurut Muhammad Syatibi, tawakkal adalah kepercayaan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT serta menyerahkan segala sesuatu kepadaNya.
  3. Menurut Muhammad Nafis Al-Misri, tawakkal adalah kepercayaan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT serta menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dengan tidak merasa cemas atau khawatir terhadap masa depan.
  4. Menurut Muhammad Asad, tawakkal adalah kepercayaan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT serta mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya dan pasti akan memberikan kebaikan bagi kita.
  5. Menurut Hasan Al-Banna, tawakkal adalah kepercayaan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT serta menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dengan ikhlas dan pasrah serta tidak terlalu bergantung pada kemampuan atau kekuatan pribadi.

Ada cara untuk mempraktikkan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

  1. Bersikap ikhlas dan pasrah terhadap apa yang terjadi. Ini artinya, menerima apa yang terjadi dengan lapang dada dan tidak terlalu merasa kecewa atau frustasi.
  2. Berdoa kepada Allah SWT dan meminta pertolongan. Doa merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kepercayaan dan keyakinan kepada Allah SWT.
  3. Memperbanyak ibadah dan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah. Ibadah merupakan salah satu cara untuk memperkuat kepercayaan dan keyakinan kepada Allah SWT.
  4. Berusaha untuk selalu menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan begitu, kita dapat merasa lebih tenang dan damai dalam menghadapi masalah dan kesulitan.
  5. Selalu ingat bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya yang berkuasa atas segala sesuatu dan selalu yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Sedangkan hikmah atau manfaat dari tawakkal dalam Islam, di antaranya:

  1. Membantu seseorang untuk menerima apa yang terjadi dengan lapang dada dan tidak terlalu merasa kecewa atau frustasi. Dengan begitu, seseorang dapat lebih tenang dan damai dalam menghadapi masalah dan kesulitan.
  2. Membantu seseorang untuk tidak terlalu bergantung pada kemampuan atau kekuatan pribadi dan lebih bergantung kepada Allah SWT. Ini artinya, seseorang akan lebih mampu menghadapi masalah dan kesulitan dengan lebih santai dan tidak terlalu cemas.
  3. Membantu seseorang untuk selalu bersikap positif dan optimis. Tawakkal mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya dan pasti akan memberikan kebaikan bagi kita.
  4. Membantu seseorang untuk selalu bersyukur terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT. Tawakkal mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita peroleh adalah atas kehendak Allah SWT dan merupakan anugerah yang harus kita syukuri.
  5. Membantu seseorang untuk selalu memperbanyak ibadah dan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah. Dengan begitu, seseorang akan semakin dekat dengan Allah SWT dan akan merasa lebih tenang dan damai.

Berikut ini beberapa dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan tentang tawakkal:

  1. “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” (QS. At-Thalaq [65]: 3).
  2. “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya di jalan (yang lain)” (QS. At-Thalaq [65]: 2).
  3. “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” (QS. Al-Jumu’ah [62]: 11).
  4. Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih baik setelah keimanan kepada Allah dan harap kepadaNya daripada tawakkal kepada Allah.” (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
  5. Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih ringan dari tawakkal kepada Allah, tetapi tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dari tawakkal kepada Allah.” (Hadits riwayat Al-Bukhari).

IKHTIAR SEBUAH DEFINISI


Berikhtiar merupakan salah satu cara seseorang untuk mencapai tujuannya dan meraih kesuksesan. Dalam Islam, setiap individu diharapkan untuk bekerja keras dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuannya, namun juga harus menerima apa yang telah Allah tentukan untuknya.

Ikhtiar juga merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah. Namun, ikhtiar juga dapat memberikan pelajaran dan hikmah yang bermanfaat bagi seseorang, seperti menambah kemampuan dan keterampilan, mengasah keberanian dan keberhasilan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, memperkuat rasa percaya diri, menumbuhkan sikap optimis, menumbuhkan rasa sabar, dan menumbuhkan rasa tawakal kepada Allah.

Selain itu, dalam Islam juga ditekankan bahwa seseorang harus bersikap sabar dan tawakal (berserah diri kepada Allah) dalam menghadapi kesulitan atau rintangan dalam mencapai tujuannya. Ini berarti bahwa seseorang harus terus berusaha dengan sebaik-baiknya, namun juga harus menerima apa yang telah Allah tentukan untuknya.

Oleh karena itu, cara berikhtiar yang sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan bekerja keras dan berusaha dengan sebaik-baiknya dengan cara-cara yang halal dan tidak merugikan orang lain, sambil terus bersikap sabar dan tawakal kepada Allah.

Ikhtiar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ikhtiar dapat berupa tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Ikhtiar merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah.

Berikut adalah beberapa definisi ikhtiar menurut para ahli dan menurut syariat Islam:

  1. Menurut para ahli, ikhtiar adalah usaha atau tindakan yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ikhtiar merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah.
  2. Menurut syariat Islam, ikhtiar adalah tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Ikhtiar harus dilakukan dengan cara-cara yang halal dan tidak merugikan orang lain, sambil terus bersikap sabar dan tawakal kepada Allah.

Lalu bagaimanakah cara berikhtiar yang sesuai dengan aturan Islam? ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam berikhtiar agar sukses:

  1. Tentukan tujuan yang jelas: Ini adalah langkah pertama yang harus Anda ambil dalam berikhtiar. Tentukan tujuan yang jelas dan terukur, sehingga Anda tahu apa yang harus Anda capai.
  2. Persiapkan rencana tindakan: Setelah Anda menentukan tujuan, selanjutnya Anda perlu mempersiapkan rencana tindakan yang jelas dan terukur. Buatlah rencana yang mencakup tahapan-tahapan yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda.
  3. Bersikap optimis: Bersikap optimis merupakan salah satu kunci sukses dalam berikhtiar. Jangan mudah putus asa atau merasa tidak mampu mencapai tujuan Anda. Teruslah berpikir positif dan percaya bahwa Anda dapat mencapai tujuan Anda.
  4. Berdoa: Berdoa merupakan salah satu cara untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam mencapai tujuan. Jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah dalam setiap langkah yang Anda ambil.
  5. Bersikap terbuka terhadap peluang-peluang baru: Jangan selalu terikat pada rencana yang Anda buat. Bersikap terbuka terhadap peluang-peluang baru yang muncul dapat memberikan Anda kesempatan untuk mencapai tujuan dengan cara yang tidak terduga.
  6. Jangan menyerah: Jangan mudah menyerah saat menghadapi rintangan atau kesulitan. Teruslah berusaha dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah menyerah sampai tujuan Anda tercapai.
  7. Bersikap realistis: Jangan membuat tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Tentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi Anda saat ini, sehingga Anda dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Berikhtiar merupakan salah satu cara seseorang untuk mencapai tujuannya dan meraih kesuksesan. Namun, ada beberapa hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari proses ikhtiar tersebut, di antaranya adalah:

  1. Menambah kemampuan dan keterampilan: Dengan terus berikhtiar, seseorang akan terus belajar dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
  2. Mengasah keberanian dan keberhasilan: Berikhtiar juga akan membantu seseorang untuk mengasah keberanian dan keberhasilan dalam menghadapi rintangan atau kesulitan.
  3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab: Dengan terus berikhtiar, seseorang akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap tujuan yang ingin dicapainya, sehingga akan lebih bersemangat dalam mencapainya.
  4. Memperkuat rasa percaya diri: Berikhtiar juga dapat memperkuat rasa percaya diri seseorang, karena ia merasa telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuannya.
  5. Menumbuhkan sikap optimis: Berikhtiar juga dapat menumbuhkan sikap optimis seseorang, karena ia tidak mudah putus asa atau merasa tidak mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
  6. Menumbuhkan rasa sabar: Proses ikhtiar juga akan mengajarkan seseorang untuk bersikap sabar, karena ia harus terus berusaha dan berikhtiar meskipun menghadapi rintangan atau kesulitan.
  7. Menumbuhkan rasa tawakal: Berikhtiar juga dapat menumbuhkan rasa tawakal (berserah diri) kepada Allah, karena seseorang harus menerima apa yang telah ditetapkan oleh Allah meskipun telah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Beberapa dalil atau ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang pentingnya berikhtiar dalam Islam:

  1. “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (dari setiap kesulitan).” (QS. At-Talaq: 2)
  2. “Dan barangsiapa yang berusaha, maka sesungguhnya usahanya itu untuk dirinya sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Ankabut: 6)
  3. “Dan apa yang kamu nafkahkan pada jalan Allah, niscaya akan dibalasi kepadamu dengan kebaikan yang lebih baik dari padanya, dan kamu akan dibawa (masuk) ke dalam Surga yang di dalamnya terdapat keberkatan yang tidak terhitung jumlahnya.” (QS. Saba: 35)
  4. “Dan (ingatlah), apabila Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Maukah Engkau menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)
  5. “Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta beramal shalih, maka Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya pahala yang besar.” (QS. Al-Ahqaf: 29)

Adapun beberapa hadits yang menjelaskan tentang pentingnya berikhtiar dalam Islam:

  1. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (Hadits riwayat Muslim)
  2. Dari Abdullah bin Amr ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  3. Dari Jabir ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya, maka apabila seseorang berikhtiar, Allah akan memudahkannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  4. Dari Anas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya keberhasilan itu hanya datang dari Allah, namun Allah tidak akan memberikan keberhasilan kepada seseorang kecuali setelah ia berusaha.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  5. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya, maka apabila seseorang berikhtiar, Allah akan memudahkannya. Dan apabila ia bersikap pasrah, Allah akan menyulitkannya. Dan tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diinginkannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)

OPTIMIS dalam Literasi


OPTIMIS

Pendahuluan

Optimis adalah sikap atau pandangan yang positif terhadap keadaan atau masa depan. Orang yang optimis biasanya merasa yakin bahwa hal-hal yang baik akan terjadi, dan cenderung berpikir bahwa masalah atau kesulitan yang dihadapi akan teratasi dengan baik. Orang yang optimis juga biasanya lebih mudah merasa bahagia dan memiliki sikap yang positif terhadap hidup.

Optimis berbeda dengan pesimis, yaitu sikap atau pandangan yang negatif terhadap keadaan atau masa depan. Orang yang pesimis biasanya merasa tidak yakin bahwa hal-hal yang baik akan terjadi, dan cenderung berpikir bahwa masalah atau kesulitan yang dihadapi tidak akan teratasi dengan baik. Orang yang pesimis juga biasanya lebih sulit merasa bahagia dan memiliki sikap yang negatif terhadap hidup.

Menurut para ahli, pengertian optimis adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Dictionary.com, optimis adalah sikap atau pandangan yang positif terhadap keadaan atau masa depan.
  2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah sikap atau pandangan yang memandang bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik.
  3. Menurut Dictionary of Psychology, optimis adalah sikap yang memandang keadaan atau masa depan dengan harapan yang positif.
  4. Menurut The Cambridge Dictionary, optimis adalah sikap yang memandang masa depan dengan harapan yang positif dan percaya bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  5. Menurut Oxford Living Dictionaries, optimis adalah sikap atau pandangan yang memandang keadaan atau masa depan dengan harapan yang positif dan percaya bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.

Membentuk pribadi yang optimis dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  1. Mencoba untuk melihat sisi positif dari setiap situasi. Ketika menghadapi masalah atau kesulitan, cobalah untuk mencari solusi atau sisi positif dari masalah tersebut.
  2. Belajar mengelola emosi dengan baik. Pemahaman dan kendali emosi dapat membantu kita untuk tidak mudah stress atau frustrasi, sehingga kita dapat terus berpikir positif.
  3. Berlatih rutin untuk mengucapkan kata-kata positif kepada diri sendiri. Ini dapat membantu kita untuk membangun kepercayaan diri dan merasa lebih optimis.
  4. Mencoba untuk tidak terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada kemajuan dan prestasi yang telah dicapai, bukan pada apa yang belum tercapai.
  5. Belajar untuk bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang telah diterima dapat membantu kita untuk merasa lebih bahagia dan optimis.
  6. Mencoba untuk tidak terlalu menyimpan rasa dendam atau kemarahan. Membiarkan rasa dendam atau kemarahan terus terpendam dapat menimbulkan stres dan negativitas, sehingga lebih sulit untuk merasa optimis.
  7. Berlatih rutin untuk berolahraga atau melakukan kegiatan fisik lainnya. Olahraga dapat membantu mengeluarkan hormon-hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa lebih optimis.

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi seseorang agar berlaku optimis:

  1. Beri contoh dan tunjukkan sikap optimis. Seringkali, orang akan menirukan perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh orang lain. Jadi, jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan sikap optimis di depan orang lain.
  2. Bantu mereka menemukan sisi positif dari setiap situasi. Ketika seseorang mengalami masalah atau kesulitan, bantulah mereka untuk mencari solusi atau sisi positif dari masalah tersebut.
  3. Berikan dukungan dan kesempatan untuk belajar. Seringkali, rasa optimis datang dari rasa percaya diri yang tinggi. Berikan dukungan dan kesempatan bagi orang tersebut untuk belajar dan mengembangkan kemampuan, sehingga mereka dapat merasa lebih percaya diri dan optimis.
  4. Ajak mereka untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu meningkatkan suasana hati seseorang dan membuat mereka merasa lebih optimis.
  5. Beri pujian dan ucapan terima kasih. Pujian dan ucapan terima kasih dapat membantu seseorang untuk merasa lebih dihargai dan yakin akan kemampuannya, sehingga mereka dapat merasa lebih optimis.
  6. Berikan kebebasan dan kepercayaan. Memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada seseorang dapat membantu mereka untuk merasa lebih terhormat dan merasa memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri, sehingga mereka dapat merasa lebih optimis.
  7. Berikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan. Memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan seseorang dapat membantu mereka untuk merasa lebih percaya diri dan optimis tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

Ada beberapa hikmah atau manfaat dari sikap atau pandangan optimis, di antaranya:

  1. Meningkatkan kualitas hidup. Orang yang optimis cenderung merasa lebih bahagia dan memiliki sikap yang positif terhadap hidup, sehingga kualitas hidup mereka menjadi lebih baik.
  2. Mendorong kreativitas dan inovasi. Orang yang optimis cenderung lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan lebih berani mencoba hal-hal yang baru, sehingga dapat mendorong kreativitas dan inovasi.
  3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Orang yang optimis cenderung lebih sehat secara fisik dan mental, karena mereka cenderung lebih sedikit merasa stres atau frustrasi.
  4. Mendorong prestasi. Orang yang optimis cenderung lebih percaya diri dan yakin akan kemampuannya, sehingga dapat mendorong prestasi yang lebih baik.
  5. Meningkatkan hubungan sosial. Orang yang optimis cenderung lebih mudah terhubung dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang baik, karena sikap positif mereka dapat menarik orang lain untuk berinteraksi dengan mereka.

Berikut beberapa dalil yang dapat menjelaskan tentang sikap atau pandangan optimis:

  1. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286: “Tiap-tiap yang berbuat baik, maka baginya pahala yang baik pula. Dan tiap-tiap yang berbuat buruk, maka tidaklah baginya kecuali dari pada keburukan yang semisal.” Ayat ini menunjukkan bahwa setiap orang yang berusaha untuk berbuat baik akan mendapatkan pahala yang baik pula. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik dan memiliki sikap optimis bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  2. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286: “Dan tiap-tiap yang beriman dan beramal shaleh, maka Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebajikan itu.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang beriman dan berbuat kebajikan. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk berbuat kebajikan dan memiliki sikap optimis bahwa pahala yang baik akan diterima.
  3. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Mu’minun ayat 60: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.” Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang bertawakkal kepada Allah akan dicukupkan kebutuhannya. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu bertawakkal kepada Allah dan memiliki sikap optimis bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan kita

Adapun hadits yang dapat dijadikan sebagai dalil tentang sikap atau pandangan optimis:

  1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa sebaik-baik kita adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain dan memiliki sikap optimis bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  2. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah tidak pernah merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (HR. Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali jika mereka sendiri merubah keadaan yang ada pada diri mereka. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk merubah keadaan yang ada pada diri kita dan memiliki sikap optimis bahwa keadaan yang lebih baik akan terjadi.
  3. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengharapkan (rezeki) dari Allah, maka Allah akan memberinya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan keperluannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang mengharapkan rezeki dari Allah akan diberikan rezeki oleh Allah, dan orang yang bertawakkal kepada Allah akan dicukupkan keperluannya oleh Allah. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu mengharapkan rezeki dari Allah dan bertawakkal kepada Allah, serta memiliki sikap optimis bahwa kebutuhan kita akan dicukupkan oleh Allah.

DESKRIPSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA RAPORT


KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar dibawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

BENTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

  1. Krida, yaitu meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera).
  2. Keagamaan, meliputi Kajian Studi Islam (KSI), Pesantren Ramadhan, Perayaan/Peringatan Hari Besar Keagamaan sesuai dengan agama masing-masing.
  3. Karya Ilmiah, meliputi Karya Ilmiah Remaja (KIR), greentech, Linux Community, Video Creativity, Desain Grafis.
  4. Olah bakat dan olah minat, meliputi olah raga, seni budaya, hobbi, pecinta alam, jurnalistik, fotografer, silat, karate, tari tradisional dan lain sebagainya.

PENGORGANISASIAN

  1. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan oleh OSIS.
  2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menjadi koordinator seluruh kegiatan yang bertugas mengarahkan dan menyusun garis-garis program kerja.
  3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ditunjuk menjadi pembina bidang/cabang ekskul.
  4. Untuk even-even berskala besar dapat dibentuk kepanitiaan tersendiri yang bersifat ad-hoc (berbatas waktu).

CONTOH DESKRIPSI EKTRAKURIKULER PADA RAPOT

1.  PASKIBRA

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan gerakan PBB. Kerja sama sangat Baik, Solidaritas sangat Baik, Antusiasme tinggi, Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan gerakan PBB. Kerja sama baik, Solidaritas baik, Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

2.  BASKET

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Basket. Kerja sama sangat baik, Antusiasme tinggi, dan kehadiran sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Basket. Kerja sama baik, Antusiasme tinggi, dan kehadiran Baik.

3.  FUTSAL

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Futsal. Kerja sama sangat Baik , Antusiasme tinggi, dan kehadiran sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Futsal. Kerja sama baik, Antusiasme tinggi, dan kehadiran Baik.

4.  VOLI

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Voli. Kerja sama sangat Baik, Antusiasme tinggi, dan kehadiran sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar Voli. Kerja sama baik, Antusiasme tinggi, dan kehadiran Baik.

5.  BAND

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan alat-alat Musik.  Kerja sama sangat Baik, Antusiasme tinggi, Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan alat-alat Musik.  Kerja sama baik, Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

6.  CATUR

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan dasar-dasar catur.  Antusiasme tinggi, Konsentrasi sangat baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan dasar-dasar catur.  Antusiasme tinggi, Konsentrasi baik, dan Kehadiran Baik.

7.  PMR

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan PMR.  Antusiasme tinggi, Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan PMR.  Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

8.  PADUAN SUARA

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan olah vokal.  Antusiasme tinggi,  Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan olah vokal.  Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

9.  UKS

  • Sangat baik dalam penguasaan pengetahuan UKS.  Antusiasme tinggi,  Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan pengetahuan UKS.  Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

10.  PENCAK SILAT

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan Teknik-teknik pencak silat.  Antusiasme tinggi,  Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan Teknik-teknik pencak silat.  Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

11.  HADROH

  • Sangat baik dalam penguasaan keterampilan Teknik dasar pukulan Hadro.  Antusiasme tinggi,  Kerja sama sangat Baik, Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan keterampilan Teknik dasar pukulan Hadro.  Antusiasme tinggi, Kerja sama baik, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

12.  PRAMUKA

  • Sangat baik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan pramuka. Kerja sama sangat Baik, Solidaritas sangat Baik, Antusiasme tinggi, Etika sangat Baik, dan Kehadiran Sangat Baik.
  • Baik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan Pramuka. Kerja sama baik, Solidaritas baik, Antusiasme tinggi, Etika Baik, dan Kehadiran Baik.

 13.  PENCAK SILAT/BELA DIRI

  • Sangat baik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknik dasar bela diri. Kerjasama sangat baik, percaya diri dan tak mudah menyerah, dan menjadi manusia yang tangguh dan mandiri, serta kehadiran sangat baik
  • Baik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknik dasar bela diri. Kerjasama baik, percaya diri dan tak mudah menyerah, dan menjadi manusia yang tangguh dan mandiri, serta kehadiran baik

14.  TARI

  • Sangat baik dalam penguasaan seni tari. Kerjasama sangat baik, percaya diri dan tak mudah menyerah, memiliki potensi dan kompetensi, serta kehadiran sangat baik
  • Baik dalam penguasaan seni tari. Kerjasama baik, percaya diri dan tak mudah menyerah, memiliki potensi dan kompetensi, serta kehadiran baik

15.  ENGLISH CLUB

  • Sangat baik dalam penguasaan grammer tata bahasa Inggris, percaya diri, memiliki potensi dalam kebahasaaan, serta kehadiran sangat baik
  • Baik dalam penguasaan grammer tata bahasa Inggris, percaya diri, memiliki potensi dalam kebahasaaan, serta kehadiran baik

16.  ROHIS

  • Sangat baik dalam memahami dasar-dasar agama Islam dan tumbuhnya karakter Islami, serta kehadiran yang sangat baik
  • Baik dalam memahami dasar-dasar agama Islam dan tumbuhnya karakter Islami, serta kehadiran baik

17.  ROHKRIS

  • Sangat baik dalam memahami dasar-dasar agama Kristen dan tumbuhnya karakter keagamaan, serta kehadiran yang sangat baik
  • Baik dalam memahami dasar-dasar agama Kristen dan tumbuhnya karakter keagamaan, serta kehadiran baik

PRINSIP KOMUNIKASI EEFEKTIF


Prinsip Komunikasi Efektif

Terdapat lima prinsip atau hukum Komunikasi Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Pada Dasarnya, komunikasi adalah upaya bagaimana seseorang dapat meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Adapun kelima prinsip atau hukum komunikasi yang harus dipedomani agar komunikasi berjalan efektif adalah:

1.     React/Sikap menghargai sesama individu.    
Prinsip pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting, sehingga jika komunikasi dibangun dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kerjasama yang baik akan terjalin sehingga dapat menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja, baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

2.     Empati/Kemampuan menempatkan diri pada situasi yang dihadapi orang lain.

Prinsip kedua adalah empati, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu unsur utama dalam menumbuhkan sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan seseorang untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.

3.     Audible/Dapat didengarkan dan dimengerti

Prinsip atau hukum komunikasi ketiga selanjutnya adalah audible, adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati memiliki arti harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan, dan atau alat bantu audio visual yang membantu agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

4.     Clarity/Kejelasan Pesan

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi perlu dikembangkan sikap terbuka, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim dari organisasi maupun lembaga. Tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan dapat menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim.

5.     Humble/Sikap rendah hati

Prinsip atau Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang dimiliki oleh seseorang. Sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Apabila komunikasi yang dibangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan

MATEMATIKA (Sebuah Definisi)


Matematika memiliki peran penting dalam berbagai aspek ‎kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus ‎diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung ‎dan mengukur. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari ‎perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya ‎pikir serta analisa manusia. Pendapat para ahli mengenai matematika yang ‎lain diantaranya telah muncul sejak kurang lebih 400 tahun sebelum ‎masehi. Dengan tokoh-tokoh utamanya Plato (427-347 SM) dan seorang ‎muridnya Aristoteles (348-322 SM). Mereka mempunyai pendapat yang ‎berlainan.

Plato berpendapat bahwa matematika identik dengan filsafat. Untuk ahli pikir, matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek ‎matematika ada didunia nyata, tetapi terpisah dari akal. Ia mengadakan ‎perbedaan antara aritmetika atau teori bilangan dan logistik atau teknik ‎berhitung yang diperlukan orang. Belajar aritmetika berpengaruh positif ‎karena memaksa yang belajar untuk belajar bilangan-bilangan abstrak. ‎Matematika ditingkatkan menjadi aktivitas mental abstrak pada benda ‎secara lahiriah.‎

GOOGLE DOCS MEMBANTU MEMUDAHKAN MENULIS


GOOGLE DOCS MEMBANTU MEMUDAHKAN MENULIS

Menulis dokumen  tanpa harus mengetik saat ini begitu mudah sekali dengan memanfaatkan Google Docs. Kita bisa mempersingkat waktu dan mempermudah dalam menulis dokumen tanpa menyentuh keyboard. Google docs sendiri telah diluncurkan pada 10 Oktober 2006, yang menawarkan layanan dalam pengolahan kata, formulir, presentasi dan lainnya. Serta menjadi aplikasi pada android, web bahkan desktop di Google Chrome. Memiliki kemampuan mendengarkan dan menyusun kata-kata sehingga kita hanya cukup menerima hasilnya yang berbentuk tulisan.

Cara Menulis Dokumen Tanpa Mengetik

Di dalam Google docs terdapat menu Voice Typing yang berfungsi untuk merekam suara kita sehingga menyulapnya menjadi teks atau tulisan bahkan juga bisa merubah bahasa sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut cara mengaktifkannya:

  1. buka laman Google Docs di browser Google Chrome
  2. Pilih dokumen baru  tinggal pilih “Blank”
  3. Klik “tools” lanjutkan dengan klik “voice typing”.
  4. Pilih bahasa sesuai yang diinginkan
  5. klik gambar microphone dan mulai berbicara
  6. klik file pilih download untuk mengunduh file
  7. pilih microsoft word

Selain  voice typing  google docs juga memiliki kelebihan diantaranya:

1. dapat menghindari risiko kehilangan data,

2. dapat untuk mengconvert file ke PDF atau mengubah PDF ke Word,

3. dapat digunakan sebagai pemeriksa ejaan sehingga sesuai dengan EYD, dan juga bisa mengatur akses terhadap file yang kita miliki

Demikianlah cara menulis dokumen tanpa harus mengetik sehingga kita hanya perlu merekam suara untuk mengubahnya menjadi tulisan. Semoga bermanfaat.