DOA PENGHABISAN
TUHAN
Bila boleh aku mengadu, kan ku utarakan
Kesesakkan nafas pijakku
Bila boleh aku meminta, kan ku minta
Ketidakadilan menjadi keadilan
Bila boleh aku menangis
Kan ku tangisi keserakahan
TUHAN
Seringkali aku membuka lembar baru
Namun tak lagi putih, beranda di rumahku pun
Tak lagi beranda, kehilangan fungsi
Tomat dan cabe pergi bersama identitasnya
Menghilang.
TUHAN
Lihatlah ! betapa kedamaian
Menjadi budaya yang dibuat-buat oleh segelintir orang
Yang mengaku pendamai. begitu pun pendakwa
Selalu rajin mendakwa dengan rajin yang bimbang
TUHAN
Ku ingin melihat kedamaian seperti damainya
Damai pagi ini
Rdha
Sungai Citandui, Banjar
15 Agustus 1995
Tinggalkan komentar