Sepertinya, Hari Menangis


SEPERTINYA,
HARI MENANGIS

Sepertinya hari menangis
Melihat anak yang lusuh itu
Matanya merah
Menyaksikan deburan tanah:
Angin hanya kerontang
Tidak ada yang dengar
(itu hanya awan yang sebentar lagi
Hilang ditelan hujan:)

Sepertinya hari menangis
Saat ku menulis puisi ini
Coretan samar dua alinea
“transparan” bagai abstraksi kolam
Tak sangka:
(itu katak yang berkokok di malam hari
Dan diam pada siang hari) indah !

Hari menangis
Ya menangis
Raungannya terdengar di
Pucuk singgasana
Rdha
Duren Sawit, 19.9.95

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.