Realita Jiwa


REALITA JIWA

Kini aku buta
Tangan dan hatiku bisu
Tapi kalbuku meronta menuntut padaku
Tuk berkata tanpa bicara
Ku coba tuk menghalanginya
Tapi semakin sukar tuk mencegahnya
Hingga aku menyerah
Membiarkan kalbuku menuju fakta
Hatiku tak pernah dusta
Bahwa diriku terbelah dua
Satu tunduk pada kalbu
Dan yang satu ingin ikut pada nafsu
Hingga jasadku merasa kaku
Tuk mewujudkan niat murni nuraniku yang suci
Sampai aku tenggelam dalam…
Dan kini aku hidup ditengah-tengah kita…
Akan pisah bagai janin dan rahimnya…
Yang akan bangkit berjalan melangkah
Menuju cita, cinta dan citra
Sementara biarlah…
Nostalgia jadi langkahku
Tuk mencapai identitas pribadiku

Rdha
Jakarta, Tengah malam
9 Febuari 2006

2 Tanggapan

  1. bagus

    Suka

  2. bagus sklllllali puisi ini

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.