Suara Jiwa


SUARA JIWA
-bagi hati yang terkoyak-

Jiwaku
Sekiranya kau mau tahu akan keadilan dan kebenaran
Tentu saja itu suatu hal yang identik dengan ke “suci” an
Kefatamorganaan adil hanya karena adanya tak adil
Begitu pun kebenaran hanya sedikit yang benar benar
Benar. Kalau adil tak benar jangan soalkan adil yang
Benar. Kalau benar tak benar jangan bincangkan benar
Yang benar.

Jiwaku
Jika kmau mau mengerti tentang keterbukaan, tentu
Saja keterbukaan itu bukan terbuka seperti yang kita
Pahami. Term “buka” dimaksud sedikit tertutup. Terbuka
Bukan berarti buka bukaan, dan buka bukaan tak dapat
Dinikmati melainkan sedikit. Kalau keterbukaan melahirkan
Kedewasaan, maka apa gunanya pencekalan ‘bagi pembuka’.
Dana kalau keterbukaan melahirkan kebebasan,
Lalu apa maksudnya ‘zaman keterbukaan’

Jiwaku
Kebersihan suaramu merupakan bukti kemurnian
Kesucian suaramu adalah bukti kepedulian

Jiwaku
Andai saja kau mau mengikuti suara hati, tentu saja
Ke “merdeka” an ada. Adalah hati selalu ‘merdeka’
Dalam meilih kata. Adalah hati selalu ‘merdeka’ dalam
Melihat kata. Penglihatan hati itulah kata yang
Di pilih hati

Jiwaku
Kebersihan suaramu adalah kesucian hati
“ ! “

Rdha

Pamulang, 6.8.95

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.