IKHTIAR SEBUAH DEFINISI


Berikhtiar merupakan salah satu cara seseorang untuk mencapai tujuannya dan meraih kesuksesan. Dalam Islam, setiap individu diharapkan untuk bekerja keras dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuannya, namun juga harus menerima apa yang telah Allah tentukan untuknya.

Ikhtiar juga merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah. Namun, ikhtiar juga dapat memberikan pelajaran dan hikmah yang bermanfaat bagi seseorang, seperti menambah kemampuan dan keterampilan, mengasah keberanian dan keberhasilan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, memperkuat rasa percaya diri, menumbuhkan sikap optimis, menumbuhkan rasa sabar, dan menumbuhkan rasa tawakal kepada Allah.

Selain itu, dalam Islam juga ditekankan bahwa seseorang harus bersikap sabar dan tawakal (berserah diri kepada Allah) dalam menghadapi kesulitan atau rintangan dalam mencapai tujuannya. Ini berarti bahwa seseorang harus terus berusaha dengan sebaik-baiknya, namun juga harus menerima apa yang telah Allah tentukan untuknya.

Oleh karena itu, cara berikhtiar yang sesuai dengan ajaran Islam adalah dengan bekerja keras dan berusaha dengan sebaik-baiknya dengan cara-cara yang halal dan tidak merugikan orang lain, sambil terus bersikap sabar dan tawakal kepada Allah.

Ikhtiar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ikhtiar dapat berupa tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Ikhtiar merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah.

Berikut adalah beberapa definisi ikhtiar menurut para ahli dan menurut syariat Islam:

  1. Menurut para ahli, ikhtiar adalah usaha atau tindakan yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ikhtiar merupakan bagian dari proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuannya, dan seringkali membutuhkan usaha yang keras dan tidak mudah.
  2. Menurut syariat Islam, ikhtiar adalah tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Ikhtiar harus dilakukan dengan cara-cara yang halal dan tidak merugikan orang lain, sambil terus bersikap sabar dan tawakal kepada Allah.

Lalu bagaimanakah cara berikhtiar yang sesuai dengan aturan Islam? ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam berikhtiar agar sukses:

  1. Tentukan tujuan yang jelas: Ini adalah langkah pertama yang harus Anda ambil dalam berikhtiar. Tentukan tujuan yang jelas dan terukur, sehingga Anda tahu apa yang harus Anda capai.
  2. Persiapkan rencana tindakan: Setelah Anda menentukan tujuan, selanjutnya Anda perlu mempersiapkan rencana tindakan yang jelas dan terukur. Buatlah rencana yang mencakup tahapan-tahapan yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda.
  3. Bersikap optimis: Bersikap optimis merupakan salah satu kunci sukses dalam berikhtiar. Jangan mudah putus asa atau merasa tidak mampu mencapai tujuan Anda. Teruslah berpikir positif dan percaya bahwa Anda dapat mencapai tujuan Anda.
  4. Berdoa: Berdoa merupakan salah satu cara untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam mencapai tujuan. Jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah dalam setiap langkah yang Anda ambil.
  5. Bersikap terbuka terhadap peluang-peluang baru: Jangan selalu terikat pada rencana yang Anda buat. Bersikap terbuka terhadap peluang-peluang baru yang muncul dapat memberikan Anda kesempatan untuk mencapai tujuan dengan cara yang tidak terduga.
  6. Jangan menyerah: Jangan mudah menyerah saat menghadapi rintangan atau kesulitan. Teruslah berusaha dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah menyerah sampai tujuan Anda tercapai.
  7. Bersikap realistis: Jangan membuat tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis. Tentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi Anda saat ini, sehingga Anda dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Berikhtiar merupakan salah satu cara seseorang untuk mencapai tujuannya dan meraih kesuksesan. Namun, ada beberapa hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari proses ikhtiar tersebut, di antaranya adalah:

  1. Menambah kemampuan dan keterampilan: Dengan terus berikhtiar, seseorang akan terus belajar dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
  2. Mengasah keberanian dan keberhasilan: Berikhtiar juga akan membantu seseorang untuk mengasah keberanian dan keberhasilan dalam menghadapi rintangan atau kesulitan.
  3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab: Dengan terus berikhtiar, seseorang akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap tujuan yang ingin dicapainya, sehingga akan lebih bersemangat dalam mencapainya.
  4. Memperkuat rasa percaya diri: Berikhtiar juga dapat memperkuat rasa percaya diri seseorang, karena ia merasa telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuannya.
  5. Menumbuhkan sikap optimis: Berikhtiar juga dapat menumbuhkan sikap optimis seseorang, karena ia tidak mudah putus asa atau merasa tidak mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
  6. Menumbuhkan rasa sabar: Proses ikhtiar juga akan mengajarkan seseorang untuk bersikap sabar, karena ia harus terus berusaha dan berikhtiar meskipun menghadapi rintangan atau kesulitan.
  7. Menumbuhkan rasa tawakal: Berikhtiar juga dapat menumbuhkan rasa tawakal (berserah diri) kepada Allah, karena seseorang harus menerima apa yang telah ditetapkan oleh Allah meskipun telah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Beberapa dalil atau ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang pentingnya berikhtiar dalam Islam:

  1. “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (dari setiap kesulitan).” (QS. At-Talaq: 2)
  2. “Dan barangsiapa yang berusaha, maka sesungguhnya usahanya itu untuk dirinya sendiri. Dan sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Ankabut: 6)
  3. “Dan apa yang kamu nafkahkan pada jalan Allah, niscaya akan dibalasi kepadamu dengan kebaikan yang lebih baik dari padanya, dan kamu akan dibawa (masuk) ke dalam Surga yang di dalamnya terdapat keberkatan yang tidak terhitung jumlahnya.” (QS. Saba: 35)
  4. “Dan (ingatlah), apabila Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Maukah Engkau menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)
  5. “Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta beramal shalih, maka Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya pahala yang besar.” (QS. Al-Ahqaf: 29)

Adapun beberapa hadits yang menjelaskan tentang pentingnya berikhtiar dalam Islam:

  1. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (Hadits riwayat Muslim)
  2. Dari Abdullah bin Amr ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  3. Dari Jabir ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya, maka apabila seseorang berikhtiar, Allah akan memudahkannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  4. Dari Anas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya keberhasilan itu hanya datang dari Allah, namun Allah tidak akan memberikan keberhasilan kepada seseorang kecuali setelah ia berusaha.” (Hadits riwayat Tirmidzi)
  5. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diusahakannya, maka apabila seseorang berikhtiar, Allah akan memudahkannya. Dan apabila ia bersikap pasrah, Allah akan menyulitkannya. Dan tidak ada satu pun dari kamu kecuali akan diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang diinginkannya.” (Hadits riwayat Tirmidzi)

OPTIMIS dalam Literasi


OPTIMIS

Pendahuluan

Optimis adalah sikap atau pandangan yang positif terhadap keadaan atau masa depan. Orang yang optimis biasanya merasa yakin bahwa hal-hal yang baik akan terjadi, dan cenderung berpikir bahwa masalah atau kesulitan yang dihadapi akan teratasi dengan baik. Orang yang optimis juga biasanya lebih mudah merasa bahagia dan memiliki sikap yang positif terhadap hidup.

Optimis berbeda dengan pesimis, yaitu sikap atau pandangan yang negatif terhadap keadaan atau masa depan. Orang yang pesimis biasanya merasa tidak yakin bahwa hal-hal yang baik akan terjadi, dan cenderung berpikir bahwa masalah atau kesulitan yang dihadapi tidak akan teratasi dengan baik. Orang yang pesimis juga biasanya lebih sulit merasa bahagia dan memiliki sikap yang negatif terhadap hidup.

Menurut para ahli, pengertian optimis adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Dictionary.com, optimis adalah sikap atau pandangan yang positif terhadap keadaan atau masa depan.
  2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah sikap atau pandangan yang memandang bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik.
  3. Menurut Dictionary of Psychology, optimis adalah sikap yang memandang keadaan atau masa depan dengan harapan yang positif.
  4. Menurut The Cambridge Dictionary, optimis adalah sikap yang memandang masa depan dengan harapan yang positif dan percaya bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  5. Menurut Oxford Living Dictionaries, optimis adalah sikap atau pandangan yang memandang keadaan atau masa depan dengan harapan yang positif dan percaya bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.

Membentuk pribadi yang optimis dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  1. Mencoba untuk melihat sisi positif dari setiap situasi. Ketika menghadapi masalah atau kesulitan, cobalah untuk mencari solusi atau sisi positif dari masalah tersebut.
  2. Belajar mengelola emosi dengan baik. Pemahaman dan kendali emosi dapat membantu kita untuk tidak mudah stress atau frustrasi, sehingga kita dapat terus berpikir positif.
  3. Berlatih rutin untuk mengucapkan kata-kata positif kepada diri sendiri. Ini dapat membantu kita untuk membangun kepercayaan diri dan merasa lebih optimis.
  4. Mencoba untuk tidak terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada kemajuan dan prestasi yang telah dicapai, bukan pada apa yang belum tercapai.
  5. Belajar untuk bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang telah diterima dapat membantu kita untuk merasa lebih bahagia dan optimis.
  6. Mencoba untuk tidak terlalu menyimpan rasa dendam atau kemarahan. Membiarkan rasa dendam atau kemarahan terus terpendam dapat menimbulkan stres dan negativitas, sehingga lebih sulit untuk merasa optimis.
  7. Berlatih rutin untuk berolahraga atau melakukan kegiatan fisik lainnya. Olahraga dapat membantu mengeluarkan hormon-hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa lebih optimis.

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi seseorang agar berlaku optimis:

  1. Beri contoh dan tunjukkan sikap optimis. Seringkali, orang akan menirukan perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh orang lain. Jadi, jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan sikap optimis di depan orang lain.
  2. Bantu mereka menemukan sisi positif dari setiap situasi. Ketika seseorang mengalami masalah atau kesulitan, bantulah mereka untuk mencari solusi atau sisi positif dari masalah tersebut.
  3. Berikan dukungan dan kesempatan untuk belajar. Seringkali, rasa optimis datang dari rasa percaya diri yang tinggi. Berikan dukungan dan kesempatan bagi orang tersebut untuk belajar dan mengembangkan kemampuan, sehingga mereka dapat merasa lebih percaya diri dan optimis.
  4. Ajak mereka untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat membantu meningkatkan suasana hati seseorang dan membuat mereka merasa lebih optimis.
  5. Beri pujian dan ucapan terima kasih. Pujian dan ucapan terima kasih dapat membantu seseorang untuk merasa lebih dihargai dan yakin akan kemampuannya, sehingga mereka dapat merasa lebih optimis.
  6. Berikan kebebasan dan kepercayaan. Memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada seseorang dapat membantu mereka untuk merasa lebih terhormat dan merasa memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri, sehingga mereka dapat merasa lebih optimis.
  7. Berikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan. Memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan seseorang dapat membantu mereka untuk merasa lebih percaya diri dan optimis tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

Ada beberapa hikmah atau manfaat dari sikap atau pandangan optimis, di antaranya:

  1. Meningkatkan kualitas hidup. Orang yang optimis cenderung merasa lebih bahagia dan memiliki sikap yang positif terhadap hidup, sehingga kualitas hidup mereka menjadi lebih baik.
  2. Mendorong kreativitas dan inovasi. Orang yang optimis cenderung lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan lebih berani mencoba hal-hal yang baru, sehingga dapat mendorong kreativitas dan inovasi.
  3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Orang yang optimis cenderung lebih sehat secara fisik dan mental, karena mereka cenderung lebih sedikit merasa stres atau frustrasi.
  4. Mendorong prestasi. Orang yang optimis cenderung lebih percaya diri dan yakin akan kemampuannya, sehingga dapat mendorong prestasi yang lebih baik.
  5. Meningkatkan hubungan sosial. Orang yang optimis cenderung lebih mudah terhubung dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang baik, karena sikap positif mereka dapat menarik orang lain untuk berinteraksi dengan mereka.

Berikut beberapa dalil yang dapat menjelaskan tentang sikap atau pandangan optimis:

  1. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286: “Tiap-tiap yang berbuat baik, maka baginya pahala yang baik pula. Dan tiap-tiap yang berbuat buruk, maka tidaklah baginya kecuali dari pada keburukan yang semisal.” Ayat ini menunjukkan bahwa setiap orang yang berusaha untuk berbuat baik akan mendapatkan pahala yang baik pula. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik dan memiliki sikap optimis bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  2. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 286: “Dan tiap-tiap yang beriman dan beramal shaleh, maka Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebajikan itu.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang beriman dan berbuat kebajikan. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk berbuat kebajikan dan memiliki sikap optimis bahwa pahala yang baik akan diterima.
  3. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Mu’minun ayat 60: “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.” Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang bertawakkal kepada Allah akan dicukupkan kebutuhannya. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu bertawakkal kepada Allah dan memiliki sikap optimis bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan kita

Adapun hadits yang dapat dijadikan sebagai dalil tentang sikap atau pandangan optimis:

  1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa sebaik-baik kita adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain dan memiliki sikap optimis bahwa hal-hal yang baik akan terjadi.
  2. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah tidak pernah merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (HR. Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali jika mereka sendiri merubah keadaan yang ada pada diri mereka. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu berusaha untuk merubah keadaan yang ada pada diri kita dan memiliki sikap optimis bahwa keadaan yang lebih baik akan terjadi.
  3. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengharapkan (rezeki) dari Allah, maka Allah akan memberinya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan keperluannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang mengharapkan rezeki dari Allah akan diberikan rezeki oleh Allah, dan orang yang bertawakkal kepada Allah akan dicukupkan keperluannya oleh Allah. Ini dapat diinterpretasikan sebagai dorongan untuk selalu mengharapkan rezeki dari Allah dan bertawakkal kepada Allah, serta memiliki sikap optimis bahwa kebutuhan kita akan dicukupkan oleh Allah.

LATIHAN MATERI 4 [ZAKAT]


Latihan Materi 4 ini dilakukan dengan menggunakan QUIZIZ yang diletakkan pada Padlet

 

BDR via Padlet Materi 2


 

Membuat Kaligrafi


MEMBUAT KALIGRAFI

 

Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι “keindahan” + γραφος “menulis”) Bahasa Jepang Nihongo 日本語) adalah seni menulis indah dengan pena sebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografi buku-buku masa kini. Baca lebih lanjut

FISIOLOGI PUASA


FISIOLOGI PUASA

Ini yang terjadi pada tubuh bila berpuasa. Simak untuk memperluas wawasan puasa.

FASE 1 – HARI 1 – 2

  • Gula dalam tubuh menurun
  • Jantung berdegup perlahan
  • Glikogen ditarik keluar dari otot dan menjadikan otot agak terasa lemah
  • Efek sampingnya bisa berupa pusing, mual, lapar dan mulut agak berbau

Baca lebih lanjut

TUJUH DOSA YANG MEMBINASAKAN


JAUHI TUJUH DOSA YANG MEMBINASAKAN

Nabi Muhammad SAW bersabda:

اجْتَنِبُو السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ

“Jauhilah tujuh hal yang membinasakan!”

Para sahabat bertanya: “Apa saja wahai Rasulullah?”

Rasulullah SAW menjawab:

الشِّرْكُ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِ تَالِ

Ketujuh dosa yang membinasakan tersebut adalah:

  1. Syirik
  2. Sihir
  3. Membunuh orang yang diharamkan Allah tanpa alasan yang dibenarkan
  4. Memakan harta riba
  5. Memakan harta anak yatim
  6. Lari ketika perang sedang berkecamuk
  7. Menuduh wanita mukminah yang menjaga kehormatannya dengan tuduhan keji.

(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA)

Biodata Singkat 25 Nabi


BIODATA SINGKAT 25 NABI DAN RASUL

 

ADAM AS.


Nama: Adam As.

Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

Baca lebih lanjut

Religiusitas Siswa


SIKAP KEBERAGAMAAN (RELIGIUSITAS) PADA SISWA

ClipArt (211)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan kepada pendirian (pendapat atau keyakinan) atau dapat juga diartikan sebagai pandangan hidup.[1]

Dalam pengertian umum sikap dipandang sebagai seperangkat reaksi-reaksi efektif terhadap objek tertentu berdasarkan hasil penalaran, pemahaman, dan penghayatan individu.[2] Dengan demikian sikap terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman seseorang dan bukan sebagai pengaruh bawaan (faktor intern) seseorang serta tergantung kepada objek tertentu.     Baca lebih lanjut

Tahun Baru 1437 H


TAHUN BARU 1437 HIJRIYAH

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selalu ada cinta dan kasih sayang untuk kita semua
Hari ini adalah hari terakhir di Bulan Dzulhijah Tahun 1436H
“Marilah bersama-sama kita membaca do’a akhir tahun setelah Sholat Ashar dan baca do’a awal tahun setelah Sholat Maghrib. Kalau pun sibuk baca do’a akhir tahun dan awal tahunnya setelah sholat maghrib….jangan sampai kita tidak membacanya, serta kita mohon kepada Allah semoga Allah menerima amal ibadah kita di tahun yang lalu, walau banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Juga memohon agar diberi kekuatan untuk tetap melaksanakan ibadah dan bisa memperbaiki segala kekurangan”

Baca lebih lanjut